Jumat, 30 November 2012

"Waduh"

Baru-baru ini, saya dari Kota Balikpapan untuk memenuhi suatu panggilan tes kerja. Dua hari saja, namun memberi kesan yg menarik perhatian saya bahwa ternyata Kota Balikpapan begitu indahnya. Perpaduan antara kota metropolitan, hamparan pantai sepanjang jalur selatan, ruang kota untuk bersantai seperti taman dan lapangan yg amat banyak, juga kebersihan kota yg sangat nyata, membuat saya merasa akan betah bila harus berlama-lama di kota ini. Lebih lanjut dalam artikel ini bukanlah menceritakan tentang Kota Balikpapan, ini hanyalah prolog, hehe.

Akhirnya saya memutuskan kembali ke kampung saya Kota Bontang karena hasil tes memerlukan untuk ditunggu dalam beberapa waktu. Melalui bantuan teman saya, saya pun mendapati kontak dengan seorang supir yg dengan mobil travelnya akan membawa saya pulang ke Bontang. Supir ini memiliki tampang sangar namun begitu bersahabat. Sesekali ia curhat mengenai masalah hidupnya. Dalam suatu topik ia mengatakan, "Ya hanya beginilah yg bisa saya kerjakan. Ya mau bagimana, ga punya ijazah ya susah gini cari kerja. Ijazah SD aja saya ga punya mas..." Hmm, hati saya terketuk, rasa syukur mengalir dalam lisan batin bahwa saya telah diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat belajar hingga pucuk pendidikan yg tinggi. Namun dengan situasi dan kondisi yg sedang saya alami, status sebagai seorang jobseeker membuat saya secara spontan menjawab penyataan supir tersebut, "Jangankan ga punya ijazah, yg punya ijazah aja susah dapet kerja Pak..." Supir tadi pun sependapat juga dengan pernyataan saya itu, kemudian ia lanjut lagi bercerita mengenai hal lainnya.

Sampai pada satu tema yg membawa lari rasa ngantuk saya, dia mengatakan bahwa dalam satu hari itu telah ada 2 travel (kedua supir adalah temannya) yg kecelakaan. "Waduh", saya bilang. "Apa karena ini malam jumat ya", celetuk supir itu. Bombastisnya lagi saya duduk di kursi terdepan yg dapat melihat langsung gesitnya liuk-liuk gerakan mobil, lengkap sudah rasa cemas melanda. Saya putuskan sebisa mungkin terjaga untuk memastikan bahwa perjalanan saya akan aman-aman saja.

Dalam usaha saya menjaga kondisi agar tak tertidur, secara tidak langsung saya melihat sesuatu yg terjadi secara berulang-ulang. Tanpa sadar saya seperti sedang melakukan observasi ato penelitian tentang: 'Upaya Supir Travel Agar Tidak Mengantuk'

Hal-hal yg terjadi yg menjadi faktor tidak ngantuknya supir travel ialah:
1. Supir travel selalu men-setting dering HP nya pada nada yg keras, sehingga bila ada telepon ato sms yg masuk dapat meriuhkan suasana.
2. Masuk tidaknya telepon atau sms bukanlah sesuatu yg diharapkan ada, melainkan memang selalu ada secara berkala. Hal ini disebabkan karena sesama supir travel memang secara sengaja akan saling telpon-telponan. Mungkin inilah yg disebut sebagai suatu kerjasama tim. Dengan saling menelepon dan membahas mengenai topik apa saja akan membuat supir tidak mengantuk. Jadi supir akan segera menelepon temannya bila tiba-tiba dia menemui rasa kantuk menghampiri.
3. Pada perjalanan malam hari, memainkan lampu utama mobil adalah hiburan tersendiri bagi supir travel. 'Cetak cetek cetak cetek', suara pergantian lampu dekat lampu jauh adalah hal pasti yg selalu bersenandung sepanjang perjalanan. Apalagi bila terdapat tanda-tanda di batas-batas pinggir jalan, biasanya kayu-kayu berjejer dengan sedikit cat warna kuning di atasnya yg akan terlihat menyala bila terkena sorot lampu. Dengan 'cetek cetek' maka tanda-tanda batas jalan tersebut akan tampak seperti berkelap-kelip.
4. Masih berkaitan dengan lampu. Bila ada mobil di depan yg berjalan menuju arah berlawanan, saat menjelang papasan si supir akan memainkan lampu 'cetak cetek'. Bila mobil di depan tersebut membalas dengan 'cetak cetek' juga, maka supir dengan segera akan memencet klakson 'tiiin', dan mobil tersebut juga pasti akan membalasnya 'tiiiiin'. Ternyata itu adalah kode yg akan menujukkan apakah supir di seberang adalah kawan ato bukan, dan tentunya ini mungkin bagian dari cara yg disepakati oleh supir-supir untuk saling membantu agar tidak mengantuk.
5. Bila rasa kantuk sudah benar-benar tak tertahankan, supir pasti akan berhenti di warung terdekat yg ada dipinggir jalan. Sekedar untuk mendapati teman ngobrol sebentar, atau cuci muka, pun atau minum kopi, dll. Pada saat perjalanan saya, pada salah satu perhentian, saya juga ikut turun bersama si supir untuk makan satu mangkuk mie rebus telur. Ada satu statement dari supir mobil saya kepada teman supirnya yg kebetulan juga sedang berhenti di warung yg sama, ia mengatakan, "Kalau ngantuk, jangan kerja". Mungkin pesan ini terasa penting untuk supir tersebut katakan mengingat telah ada 2 travel yg kecelakan pada hari itu.
6. Cara lainnya yg mungkin merupakan bagian dari upaya agar tidak mengantuk, ialah pemilihan musik yg diputar di dalam mobil adalah lagu bertipe rock, ngebit, atopun dangdut koprol. Jarang si supir nyetel lagu pop melayu, yg sendu-sendu, melow-melow, ato bahkan hanya musik instumen. Tentu kalian paham mengapa demikian.

Itulah hal-hal yg saya dapati dalam satu malam perjalan saya dari Balikpapan ke Bontang. Saat saya hampir saja terlelap, saat itu pula si supir bercerita lagi bahwa ia mendapat kabar bahwa ada 1 lagi travel yg kecelakaan baru-baru saja. "Waduh", kata ini lagi yg saya katakan. Terenggut lagi rasa ngantuk saya dan dengan kekuatan yg tersisa saya mencoba untuk tetap 'ON' sampai mobil yg saya tumpangi ini benar-benar telah sampai di depan rumah saya. Walhasil, sampailah saya di rumah dengan selamat. Dengan nada pelan si supir mengatakan, "150 ribu hehe, karena penumpangnya dikit". "Ohya tak apa Pak", jawaban saya karena memang benar penumpangnya sedang sedikit. Bila mobil penuh biaya travel biasanya hanyalah 125 ribu rupiah. Masuklah saya ke rumah dengan memanjat pagar karena pagarnya sudah dikunci, lalu membuka pintu rumah dengan cara alternatif yg 'hanya diketahui keluarga', cuci muka dan lalu tidur... Sekian cerita saya, terima kasih ya sudah menemani membacanya, hehe, daaa... :)

Desember 2012

Sabtu, 24 November 2012

Masa Depan Itu...

[LIFE]

Hati dan raga ini selalu kan bersimpuh
pada meja belajar cokelat kayu
merapikan bebukuan yg tak tuntas terbaca
mencoba menjadi sesiap mungkin
karena ku duga masa depan itu...
tak selalu semestinya

Menerka jalan hidupku yg remang
memanjakan khayalku sampai jauh
hanya saja tak cukup waktu
bagi sesuatu yg perlu dikhawatirkan
dahulu bagiku masa depan itu...
hari ini

Lembut hati karena cinta ibunda
bersatu ketegasan warisan ayahanda
mereka yg mengajariku
tentang aturan main dalam hidup
tanpa pernah aku tau nada doa sembunyinya
cita-cita yg terpatri dalam harapan mereka
memperjelas bahwa masa depan itu...
aku




Februari 2012

Rabu, 14 November 2012

Bersyukurlah

[LIFE]

Berliku jalan hidupku dan tentunya semua orang. Berbeda peran namun tetap satu tujuan: kebahagiaan. Banyak orang berpikir bahwa frasa "bahagia" adalah sesuatu yg bersifat relatif. Kalo memang orang-orang mengartikan "bahagia" secara berbeda, buat apa sampai ada yg berani menentukan definisinya pada Kamus Bahasa Indonesia? Secara logika arti "bahagia" itu simple aja, maka dari itu saya malas mengeceknya lalu menuliskannya disini. Saya hanya yakin saja pasti itu ada di kamus.


Dari gambar ini seharusnya kita sudah bisa mengerti. Jika masih ada yg bersikeras bahwa bahagia itu sesuatu yg tak bisa ditakarkan, maka gambar ini akan memberikan takarannya, sudah atau belum kah kita bahagia?

Tanpa kacamata, penglihatanku kabur saat melihat bintang. Namun bersyukur adalah keharusan bagiku, tidak bernilai pahala. Dibandingkan dengan rasa syukur yg masih mengalir bagi mereka yg tlah kerut kotak air matanya. Penglihatan yg harus mereka lihat setiap hari: kotor dan kemiskinan. Rasa syukur merekalah yg layak.

Maka? Bersyukurlah...

Tindakan yg mengiringi rasa syukur itu baru terserah Anda. Itu baru yg relatif. Paling tidak membantu mereka adalah suatu keharusan. Tindakan yg seharusnya tidak perlu bernilai pahala.

Ikhlas?

November 2012
-Selamat Tahun Baru 1434 H-

Kamis, 08 November 2012

Ringan Rintik Hujan

[LOVE]

Perjalanan waktu ternoda rindu
kau lihat suatu tulisan indah
alur katanya tak sepanjang cerita
ataupun tertata selayak puisi
ini semua hanyalah tentang cinta

Saat cinta tak bermain di atas hatimu
kau pun merasa kesepian, merasa sendiri
seperti bulan di mendungnya malam
terdengar merdu suara burung hantu
dan matahari itu masih menyembunyikan kesahajaannya

Akulah kepingan bintang yang kau cari
sinar yang siap menghiasimu
di malam-malam sepi
bukan maksudku menuntun langkahmu
bukan maksudku memberi kesan cinta
aku hanya mencoba memungut bunga
jauh di dasar angkasa

Di ujung taman bidadariku terdiam
ku temukan ia sedang termenung cantik
kemudian ku raih sepucuk bunga
lalu ku berikan padanya
dan hujan tlah mengantarkan ku berpisah dengannya
ku harap ia akan kembali
disaat mulai ringan rintik hujan itu
disaat pelangi melingkar memenuhi langit
karena kini ku tlah sadari
bahwa kaulah bidadariku itu

Tetap tersenyumlah
bersama dengan cerah hari ini

Maret 2011

SH Cemas Suasana Hatinya

[LAW]

Siang ini, sang SH sedang iseng membaca buku-buku lamanya. Tak ada yg ingin didapatinya, ia hanya ingin skedar menganggur secara berkualitas. Sang SH tak habis pikir, mengapa ada saja orang-orang yg gemar menuliskan pikirannya ke dalam sebuah buku. Buku yg habis ia baca dalam sejam saja mungkin telah menghabiskan waktu berbulan-bulan bagi penulisnya untuk melakukan beberapa penelitian. Yah, hampir sama dengan sifat makanan, masaknya sejam makannya semenit, cappe deh ckck...

Beberapa kosakata baru pun sang SH dapati selama membaca. Segala sesuatunya rinci ia temukan uraiannya pada Kamus Kecil Bahasa Indonesia miliknya. Invoice, eselon, obligasi, audit, holding, performance bond? Ternyata masi ada saja kosakata yg tak pernah ia dengar walaupun telah dicekok pelajaran "Bahasa Indonesia" selama 9 tahun wajib belajar. Bahkan jarinya sedikit kaku dan kelu bila harus menuliskan kembali tulisan tegak bersambung. Gak nyangka dulu ia pernah belajar sesuatu yg ternyata tidak dipergunakan di masa depannya seperti saat ini, ckck...

Suara berisik sedikit mengusik, beberapa kawan sibuk bermain uno di sampingnya. Permainan kartu yg mungkin suatu saat bisa masuk sebagai salah satu cabang olahraga di PON. Sang SH tak turut berbaur karena ia bukanlah atlit uno. Beberapa kawan lainnya malah sepi sendiri, terhanyut oleh drama korea pada laptopnya. Memandangi artis-artis korea yg begitu mulus wajahnya akan membuat sang SH teringat pada mulus ban motornya yg tak pernah ia service sejak 3 bulan lamanya. Makanya ia lebih memilih untuk membaca buku saja, buku dengan judul "Rakyat=Partai(kah?)". Judul yg aneh ya, ckck...

Sang SH berhenti di pertengahan buku. Sejenak ia mengambil stabilo kuning, lalu menintakannya pada salah satu bait bacaan. "Bila Anda pemimpin dari partai, maka kebaikan Anda hanya akan dilihat oleh partai Anda. Lebih baik menjadi Mario Teguh, yg setiap omongannya dapat diterima oleh seluruh orang, dibanding menjadi bagian dari partai yg omongannya hanya dapat diterima oleh bagian dari partainya saja. Itulah yg terjadi bila persaingan antar partai tidak segera dibenahi oleh bangsa ini. Boleh saja ada 20 partai di indonesia ini. Namun ingatlah, bahwa indonesia ini 1, bukan 20. Omongan Anda perlu diterima oleh 20, bukan 1/20. Maka berpikir dan bertindaklah dahulu agar 20 itu menjadi 1, bukan 1/20 terus seperti itu". Kalimat inilah yg diwarnai tebal oleh sang SH. Kalimat inilah yg membuatnya terus mengangguk-angguk sambil berkata "oo benar juga ya, ckck..."

Satu persatu pemimpin maju-mundur mencoba membenahi negara ini. Mereka maju namun ternyata malah memundurkan bangsa ini. Ditambah lagi mereka tak mau mundur bahkan ingin lagi maju di pemilihan pemimpin berikutnya. Kayak ibu-ibu yg hobi belanja aja, sekali masuk kagak kunjung keluar-keluar. Mereka kira negara ini supermarket kali ya. Jual beli hukum dimana-mana. Sewa-menyewa keadilan disana-sini. Tukar-pinjam kekuasaan di kanan-kiri. Hoy penguasa, kalian telah mendzalimi manusia dari sabang sampai merauke, dari keturunan ternate juga tidore, dari pengemis kere hingga para penjual tahu-tempe. Tolong dong berhenti korupsi. Gara-gara Om jin di iklan rokok itu sih. Bukannya membasmi korupsi, malah berkas-berkasnya yg dihilangi, jadi makin sulit deh pembuktian di persidangannya. Makanya ga heran kasus-kasus korupsi selalu sulit penuntasannya. Gayus dkk keliatan banget nih girangnya, haduh-haduh ckck...

Apa yg terjadi dengan negaraku? Mungkin itulah inti kecemasan sang SH selama ini. indonesia telah tertangkap basah sedang berusaha memperlebar kesenjangan sosialnya. Miskin makin miskin, kaya makin kaya. Yang miskin menasehati anak-anaknya bahwa memiliki banyak uang adalah sumber kejahatan. Yang kaya menasehati anak-anaknya bahwa tidak memiliki banyak uang adalah sumber kejahatan. Dengan demikian tenyata penuh sesaklah Indonesia dengan kejahatan. Menyikapi hal ini sang SH justru tertawa kecil saja. Naluri mahasiswanya masi terasa. Secara kasat memang yg bergelar mahasiswa itu tampak mempunyai naluri seorang pahlawan. Segala sesuatunya terdengar benar bila mahasiswa yg mencoba berkomentar dan menangani. Permasalahannya ialah bagaimana agar naluri kepahlawanan itu tetap ada setelah nanti menjadi penguasa negara??

September 2012

Sabtu, 03 November 2012

Tuhan, Bersamaku lah Selalu

[LIFE]


Umurku bertambah
hariku memulai bujukannya
memberikan sodoran-sodoran
membiasakan hadapan-hadapan
membuat pertemuan-pertemuan
yang menantang bukti dewasaku

Aku pun mengambil bagian waktu
menyimpan jejak lusuh masa laluku
yang belum mampu tunjukkan bakti nyata
dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya
karena ku tak pernah punya daya
tuk menjaga semangat yang beruntun

Ya Tuhanku ALLAH
Engkau pantas memanggilku dengan kasar
sekasar hatiku terbungkus pembuluh lembut
berikanlah petunjuk lebih detail lagi
petunjuk jalan bermuara tanah di surga
dan dalam doa ku membisik:
"Tak pernah pantas aku di sisi-Mu
namun bila Engkau perkenankan
tajamkan hatiku tuk menerima ingatan-ingatan-Mu
di sepanjang sisa amanah umurku
dan bersamaku lah selalu
sampai barzah sedia menampungku"

November 2011